Jumat, 21 Desember 2007

Gue Ga Adil???

Keadilah adalah menempatkan posisi diri sendiri di posisi orang lain. Jadi jika kita merasakan kita ada di posisi orang itu maka kita akan merasakan apa yang dirasakan orang itu. Jika kita dzolim kepada orang itu, maka posisikan diri kita di posisi orang itu, apakah kita mw di dzolimi oleh orang lain????dengan menempatkan diri kita ke posisi orang maka kita akan merasakan sudah adilkah kita.


Tadi siang ada yang mengatakan gue ga adil. Dimana letak gue ga adil?? Gue ga tau,gue dimana letak ketidakdilan yang gue lakukan…setelah dipikir-pikir ternyata yapz gue ga adil…


Awal permulaannya, kunjungan ke satuan narkoba polres karawang, bersama GAN FH UNSIKA dan Pelajar Anti Narkoba Karawang (P.A.N.K), disana lihat-lihat narkoba bentuk aslinya walaupun cuma sedikit, terus dialog tentang apa-apa yang di paparkan oleh tuan rumah tentang narkoba. Kemudian waktu sudah menunjukan pukul 15.53. dialogpun selesai.


Sebelum pulang, dibagi 7 keping CD tentang penyalahgunaan Narkoba, awalnya cd-cd itu di pegang oleh anak-anak P.A.N.K, ada yang mengang satu cd, dan 2 cd. Tadinya gue mau ngebagiin cd itu tiap satu perwakilan sekolah satu cd. Kebetulan ada 6 sekolah dan sisanya untuk GAN FH UNSIKA. Tapi setelah ada usul dari orang disebelah gue, cd itu buat gemes di pertemuan ajah. Soalnya setiap pertemuan P.A.N.K itu suka ada games-games dan cd itu buat reward di games itu.


Ya sudah cd-cd itu dikumpulkan di gue. Tapi ada dua orang yang tidak mengumpulkannya dan dimasukan kedalam tasnya.


Setelah keluar dari ruangan, dan berjalan menuju pulang. Ada yang berkata ke gue, si itu cdnya ga di kumpulin malah di masukin ke tas. Ya udah ga apa-apa kata gue. Terus dia ngomong lagi, tapi cd itu buat games. Dan gue membiarkan yang membawa cd itu, (seperti membolehkan membawa cd)


Memang gue juga ga ingin orang itu membawa cd , soalnya yang lain juga ga mengambil cd. Cd itu buat games!!!.disinilah kekurangtegasan gue.sehingga orang itu mengambil dan membawa cd. Gue kwatir temen-temen P.A.N.K jadi iri dan akhirnya menyebabkan perpecahan di oraganisasi, karena orang itu mendapatkan cd sementara mereka tidak, ditambah lagi yang membawa cd juga kurang aktif di P.A.N.K. ini.


Gue menyadari ketidakadilan gue adalah kekurangtegasan gue


Cinta.....

”Menurut kamu cinta itu apa?” itu pertanyaan yang diberikan seorang perempuan kepadaku. Aku diam memikirkan cinta itu apa....ternyata aku bingung dengan pertanyaan itu..dan aku berpikir banyak sekali jawabannya,sehingga aku bingung harus mengambil jawaban yang mana.


Aku hanya tahu cinta, menurut khalil gibran, menurut chairil anwar, menurut penyair-penyair, menurut pengarang-pengarang di literaturnya. Sedang aku tidak tahu cinta menurut cinta itu sendiri.


Ada yang bilang cinta itu begini, cinta itu begini, cinta itu begini, cinta itu begini


Dari semua yang aku tangkap dari apa yang masuk tentang pemahaman cinta.


Cinta adalah.................

Ada yang mengatakan cinta adalah sesuatu yang membuat seorang pengecut menjadi pemberani, seorang kikir menjadi dermawan, seorang malas menjadi rajin.


Ada lagi mengatakan cinta ialah memberi tanpa harus menerima,,,dan asal yang menerima itu tidak memduakannya.....jika memang ada yang mengaktualisasikan seperti ini ia akan bahagia...tapi kadang kebahagian itu tidak bersama kita tapi dengan orang lain, dan kalau kita bahagia ya itulah cinta.


Ada yang mengatakan jika cinta datang kepada seorang pasangan, maka dunia milik mereka berdua, seakan mereka lupa akan segalanya.”aku bilang itu bukanlah cinta” karena cinta itu ada bukan untuk kita sendiri tepapi untuk semua mahluk baik itu yang hidup dan yang mati.


.....cinta itu dari hati cukup dirasakan tidak perlu di ungkapkan kata seorang gadis jogja.



Sementara aku tidak tahu cinta, yan gaku tahu adalah Unsur dari Cinta yaitu

Persahabatan yang baik dan murni

Kekaguman dan agak sedikit kultus

Pada akhirnya merasa terlindungi

Belajar Untuk Bertanya

Pertanyaan tentang peran mana yang harus dimainkan oleh universitas dalam mempersiapkan bangsa terhadap tantangan-tantangan masa depan mendesak jawabannya.


Jawaban yang diberikan oleh sang penulis adalah behwa keberhasilan seluruh pendidikan dapat diukur dari apakah olehnya peserta didik itu belajar untuk bertanya : “Belajar bertanya pertanyaan – pertanyaan yang tepat dasn prinsipal”


Yang menulis demikian adalah Romo Mangunwijaya. Apa yang ditegaskan oleh Romo mangun ini tidak kurang merupakan sang kunci untuk mendobrak pelbagai kemacetan dalam perkembangan intelektual bangsa yang masih kita alami sampai sekarang.


Secara sederhana: memberikan jawaban-jawaban _apalagi atas pertanyaan-pertanyaan yang tidak ditanyakan_ menjemukan, melumpuhkan, akhirnya mematikan kecerdasan intelektual. Sebaiknya, mengajukan pertanyaan dan mempertanyakan yang ada merangsang fikiran, keterlibatan dan tanggungjawab intelektual, mendobrak wawasan yang telah kaku dan sempit, membuka cakrawala, mencerdaskan. Menyajikan jawaban-jawaban mengakhiri usaha intelektual, menyajikan pertanyaan-pertanyaan memulai usaha intelektual. Jawaban mengacu ke masa lampau, deretan pertanyaan memaksa pendaangan diarahkan ke masa depan


Maka mahasiswa dan dosen kita perlu belajar untuk bertanya. Universitas bertugas melakukan kegiatannya, yaitu pegnajaran dan penelitian sedemikian rupa sehingga merangsang orang untuk bertanya. Aristoteleslah yang mengatakan bahwa filsafat mulai dari perasaan heran. Orang merasa heran, maka ia ingin bertanya.


Kembali kepada penuturan Rom Mangun agar estabilishment pendidikan formal mengajar para peserta didik untuk bertanya. Kiranya sudah jelas bahwa tuntutan itu jauh dari sekedar gagasan pinter seorang intelektual yang kemudian boleh kita lupakan. Tulisan Romo Mangun itu sebuah sisaran SOS, sebuah lampu merah bertuter, sebuah celaan yang harus kita tanggapi secara nyata dan praktis kalau kita mau menunjang kesiapan bangsa kita untuk tantangan-tantangan yang akan datang. Tulisan Romo Mangun adalah himbauan seseorang yang mencintai bangsanya dan tidak rela melihatnya dikemudikan kedalam jurang ketumpulan, kepasipan, dan kebodohan.


Tetapi keadaan dunia perguruan tinggi nampaknya menuju kesitu. Apakah mahasiswa dirangsang untuk bertanya, untuk melihat masalah, untuk menganalisa sebuah situasi, untuk manjadi tanggap terhadap sebuah problematika, untuk memecahkan kepala dan hati mereka daslam mencari pemecahan? Ataukah kepada mereka hanya disaji daftar hal-hal yang harus diunyah kembali, dihafalkan, direpoduksikan, secara harfiah? Dimana mereka hanya dapat belajar mbuat tulisan? Ujian saja sering hanya dalam bentuk pilihan ganda.


Ada kesan bahwa mereka malahan tidak diharapkan berpikir sendiri. Jarang mereka diajak untuk merumuskan sendiri keprihatinan mereka, untuk menghadapkannya baik pada ilmu mereka maupun pada realitas masyarakat, supaya dalam tanggapan ganda itu mereka dipaksa untuk berpikir kreatif, untuk melepaskan sablon-sablon, untuk mencernakan metode-metode dan butir-butir penetahuan yang telah mereka dapat.


Senin, 05 November 2007

I think blog are

ini pertama kali saya bikin blog.......ya mudah-mudahan bisa terus."blog itu apa?" itu pertanyaan yang selama ini mengganggu pikiranku. tapi setelah saya baca-baca, baik di internet, buku, dan literatur lainnya. sekarang saya tahu.

menurut yang saya tahu blog adalah suatu media untuk mengungkapkan, mengekspresikan diri kita. dengan ini semua kita jadi tahu bagai mana menjalani hidup. juga sebagai media jurnalisme...